Sabtu, 22 Juli 2017

Kesaksian Mantan Peramal dan Ahli Hong Sui Jong Khim Long


Jong Khim Long / Tjuk Lin Tse / Yusuf

Nama asli saya yakni Tjong Khim Long/ Tjuk Lin Tse alias Yusuf. Tjuk Lin Tse yakni nama praktek saya. Saya berasal dari Kalimantan Barat dan sudah menetap di Jakarta selama 21 tahun sebagai seorang Sinshe. Saya juga masuk dalam ikatan Sinshe-sinshe di Indonesia. Sebagai peramal nasib , saya mulai dengan memasang tarip sebesar Rp. 500 , untuk setiap pasien. Tarip terakhir sebelum saya bertobat , yaitu tahun 1988 sebesar Rp. 150.000 , setiap pasien untuk waktu 1/2 jam. Pasien saya begitu banyak hingga harus menunggu giliran 2-3 bulan , bahkan 4 bulan untuk diramal nasibnya.

Selama 21 tahun saya tidak pernah memasang iklan , tetapi dapat menjadi begitu terkenal dan saya mempunyai 46 orang murid , baik di dalam maupun di luar negeri , terdiri dari 34 pria dan 12 wanita: Murid yang paling jauh dari Canada , sedangkan yang paling akrab dari Singapore dan Malaysia. Yang dari Indonesia terpencar dari aneka macam daerah. Setiap murid harus membayar antara 9-10 juta rupiah pada ketika itu. Mereka belajar hal meramal nasib , melihat Hong Sui ,membuat Hoe dan Pak Kwa. 

1. Cara meramal nasib
Sekarang saya mau menunjukan bagaimana saya meramal nasib. Sewaktu pasien mendaftar dan tiba gilirannya untuk diramal maka pada ketika pasien datang , saya dapat mengetahui masalah apa yang terjadi yang menimbulkan pasien tersebut mencari saya; baik itu masalah perjuangan , masalah rumah tangga dan lain-lain. Saya juga dapat mengetahui penyakit  apa  yang  diderita oleh  pasien  tersebut  atau  penyakitnya mengharuskan dia dioperasi dan barapa  kali dia sudah dioperasi saya dapat mengetahuinya. Lebih dari itu , anak-anaknya dengan tanda-tanda yang ada pada tubuhnya laki-laki atau perempuan , janda atau duda dan lain-lain , semuanya dapat saya ketahui.

Sebenarnya itu bukan karena kehebatan saya , karena cara saya meramal berasal dari ilmu  keturunan  nenek moyang  saya ,  bukan  karena mempelajari buku-buku. Sejak kecil saya sudah dilatih dengan sembahyang , puasa serta membaca manntra-mantra. Pada ketika saya menghadapi pasien untuk diramal , sebenarnya roh yang pada pasien itulah yang telah memberitahu kepada roh yang mengikuti saya. Murid saya yang belum sepenuhnya luluspun sudah dapat disertai  dengan roh yang dapat memberitahukan segala sesuatu kepadanya. Dengan adanya roh dari pasien yang memberitahukan kepada roh yang mengikuti saya , kemudian mamberikan firasat kepada saya , maka saya berani memberikan ramalan nasib pasien saya secara tepat.

Lalu bagaimana saya yang memiliki latar belakang kehidupan yang sedemikian , dapat percaya kepada Tuhan Yesus , padahal sebelumnya saya sama sekali tidak dapat percaya kepada Tuhan Yesus. Menurut pendapat saya sebelumnya , Tuhan Yesus tidak sebangsa dengan saya , bagaimana Dia dapat membawa saya ke Sorga? Mimpipun tidak mungkin , pikir saya. Saya mengatakan , bahwa Bibel yakni goresan pena insan , bukan secara pribadi dijatuhkan dari langit. Namun ternyata ketika ini saya dapat menjadi orang yang lebih percaya kepada Tuhan Yesus , lebih daripada sebagian orang-orang Kristen. Saya menjadi Nasrani bukan melalui kesaksian Orang Nasrani , bahkan seandainva ada yang menyodorkan 100 juta rupiah sekalipun supaya saya mau menjadi orang Nasrani , saya akan menolaknya. Saya dapat percaya kepada Tuhan Yesus melalui satu proses yang panjang dari Tuhan sendiri.

2. Kenapa saya dapat percaya kepada Tuhan Yesus ?
Tgl. 01 Pebruari 1988 itulah titik awal di mana saya mulai percaya kepada Tuhan Yesus. Setiap insan memiliki cinta kasih dan melalui hal inilah saya dapat mengenal Tuhan Yesus. Cinta kasih yang akan saya paparkan di sini yakni cinta kasih antara suami istri. Pada tgl.23 Maret 1987 isteri saya telah meninggal dunia karena penyakit  tidak nafsu  makan. Meskipun saya seorang Sinshe , saya tidak pernah membuka resep untuk isteri  saya , melainkan menghubungi Sinshe lain yang terkenal untuk membukakan resep untuk istri saya. Di rumah saya ada satu kamar yang keadaannya mirip layaknya sebuah kelenteng , 21 tahun yang lalu patung yang saya sembah itu dapat bergerak dan selama isteri saya sakit , saya menyembah kepada berhala-berhala itu. ternyata karenanya tidak ada ,demikian juga usaha-usaha saya yang lain bagi kesembuhan isteri saya. Terakhir isteri  saya masuk rumah sakit , tetapi dokter tidak dapat menemukan penyakit apa yang diderita oleh istri saya.

Hasil check up secara menyeluruh pun mengatakan bahwa istri saya sehat , tidak ada sesuatu penyakit. Saat itu  keadaan istri saya setiap hari hanya dapat makan sebanyak dua (2) sendok , kalau ditambah satu(l)sendok lagi dia akan muntah. Setelah menghadapi jalan buntu , isteri saya menyatakan bahwa dia mendapatkan Tuhan Yesus dan percaya kepadaNya. Meskipun saya sama sekali tidak percaya kepada Tuhan Yesus , namun karena rasa cinta kasih saya kepada isteri , saya terpaksa mengizinkannya. Pada ketika istri saya percaya kepada Tuhan Yesus , dia tidak didoakan oleh siapa-siapa , hanya seorang putra dan putri saya yang belum Nasrani pada ketika itu. Setelah didoakan , pada malam itu istri saya dapat tidur dengan nyenyak. Keesokan harinya , ketika dia bangun , wajahnva begitu berseri-seri dan semenjak itu setiap malam dia dapat  tidur dengan tenang. Di lain pihak ternyata hal itu justru  membuat saya tidak dapat tidur. Kenapa dapat terjadi hal yang demikian?

Bayangkan , istri saya sudah percaya kepada Tuhan Yesus , tetapi di rumah saya masih penuh dengan berhala. Menurut ramalan saya dalam waktu 8-10 hari lagi istri saya akan pulang ke rumah dan situasi rumah yang demikian terang akan merupakan satu masalah untuknya. Sebagai orang yang percaya Tuhan Yesus , isteri saya akan mengucapkan "Haleluyah dan Puji Tuhan" , sedangkan saya masih harus mengucapkan kata-kata untuk berhala. Perbedaan hidup yang demikian terang akan mendatangkan suasana yang tidak baik.

3. Berhala-berhala dirumah saya di hancurkan
Segera saya mengumpulkan murid-murid saya untuk mengadakan rapat , tetapi mereka juga tidak dapat menunjukkan satu ajakan tepat sebagai jalan keluarnya. Namun karena rasa cinta kasih saya , segala macam berhala itu kemudian saya hancurkan , termasuk patung yang dapat bergerak dari zaman dinasti Ming tersebut. Kira-kira 6 jam sebelum istri saya meninggal dunia , dokter baru dapat menemukan bahwa istri saya terkena penyakit kanker usus yang sebelumnya kami menduga hanya wasir saja. Saat istri saya meninggal dunia saya belum percaya kepada Tuhan Yesus , namun dikarenakan istri saya sudah percaya kepada Tuhan Yesus , upacara kematiannya diadakan secara Nasrani dan kemudian setiap malam  hari diadakan kebaktian penghiburan di rumah untuk beberapa waktu saya terpaksa mengikuti berdoa di dalam nama Tuhan Yesus dan mendengarkan wacana perihal Tuhan Yesus yang menyelamatkan dan menunjukkan Sorga kepada orang yang percaya kepada-Nya.

Saya ingin sekali mengetahui di mana istri saya , di Sorga atau di Neraka. Menurut kata orang-orang Nasrani dan pendeta-pendeta , istri saya ada di Sorga , tetapi bagaimana mereka dapat menunjukkan bukti kepada saya. Tidak ada orang yang pernah ke Sorga dan kembali serta memberitahukan kepada saya , bahwa istri saya ada disana.

4. Mengikuti seminar pertumbuhan gereja di Korea Selatan
Pada bulan Agustus 1987 di Korea Selatan diadakan Seminar Pertumbuhan Gereja bagi orang-orang Asia dan kami sekeluarga yang bejumlah 7 orang ikut mendaftarkan diri. Saya hanya mengikuti acara-acara tersebut , tetapi tidak mengikuti kebaktiannya. Banyak Gereja-gereja di Asia mengirimkan utusannya ke Korea tapi saya ikut datang ke sana hanya untuk mengetahui wacana Tuhan Yesus saja. Saya mempunyai 4 orang anak , seorang putra dan 3 orang putri. Putri saya yang sulung bisu tuli sama sekali tidak dapat mendengar meski ada bunyi petasan sekalipun. Putri sulung saya yang demikian juga saya ajak ke Korea. Kami juga pergi ke Bukit Doa di mana berduyun-duyun orang yang datang ke sana. Saat itu ada 163 orang dari Indonesia yang pergi ke sana termasuk saya sekeluarga. Di sana ada gua-gua untuk berdoa dan saya hanya sekedar mau tahu saja wacana gua-gua tersebut. Saya sudah antri tetapi tidak pernah mendapat giliran. Di sana saya bertemu seorang penatua yang berasal dari Taiwan. Saya melihat dia berdoa untuk menyembuhkan orang-orang sakit tanpa mantera-mantera atau obat , hanya berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Ada seseorang yang tangannya selisih panjang pendek , setelah didoakan dalam nama Tuhan Yesus , tangan yang pendek dapat menjulur keluar menjadi sama panjang !.

Saya juga yakni mantan pemain akrobat dan tukang sulap , tetapi apa yang saya lihat ini bukan sulapan. Kemudian saya meminta kepada penatua tersebut untuk menyembuhkan anak saya yang sulung. Dia menjawab bahwa dirinya tidak dapat menyembuhkan , yang diandalkan hanya kuasa dari Tuhan Yesus. Kesempatan inilah saya pergunakan untuk dapat melihat bagaimana kuasa Tuhan Yesus tersebut. Penatua itu meletakkan kedua jarinya di indera pendengaran anak saya lalu berdoa. Dia mengatakan , bahwa di dalam nama Tuhan Yesus anak ini harus dapat mendengar dan dapat berkata-kata Amin. Pada ketika penatua itu selesai berdoa , dia memetikkan tangannya di belakang anak saya , anak saya sudah dapat mendengar. Peristiwa itu betul-betul membuat hati saya terharu , karena 31 tahun putri sulung saya tidak pernah mendengar sesuatu bunyi apapun. Sekarang dia dapat mendengar hanya melalui doa. Penatua itu mengajarkan putri saya untuk mengucapkan kata-kata "Haleluyah" dan putri saya dapat mengikutinya meskipun dengan ucapan yang belum sepenuhnya tepat. Saat itu saya rasakan diri saya mirip orang ndeso yang pertama kali datang ke kota. saya mencicipi kebesaran Tuhan Yesus.

5. Saya mulai mencicipi kuasa Tuhan Yesus yang heran
Dari Korea saya kembali ke Indonesia mampir di Taiwan dan Hongkong. Biasanya setiap kali saya berada di Singapore atau Taiwan selalu didatangi banyak orang yang ingin diramal nasibnya , sehingga tidak dapat pergi ke mana-mana. Tetapi ketika itu tidak ada yang mengetahui kedatangan saya di Taiwan sehingga saya dapat pergi ke tempat rekreasi Wu Lay. Ketika saya kembali dari tempat rekreasi tersebut , ternyata kaki saya menjadi nanah , lebih besar dari sepatu saya. Dikarenakan jadwal penerbangan yang sudah diatur maka dari Taiwan  saya mampir ke Hongkong dengan kaki yang bertambah nanah lagi. Saya sempat berpikir kalau demikian jangan-jangan saya harus menenteng sepatu saya hingga ke Indonesia. Oleh karena itu saya memanggil kedua putri saya untuk mendoakan saya. Setelah didoakan dalam nama Tuhan Yesus ternyata belum terlihat karenanya , didoakan kedua kali juga belum tampak adanya perubahan , sehingga saya katakan semoga sajalah , saya mau tidur saja tetapi keesokan harinya ketika saya bangun ternyata kaki saya sudah sembuh. Dengan penuh sukacita saya pulang ke Indonesia bukan dengan menenteng sepatu , tetapi memakai sepatu. Saat itu saya belum mau percaya juga kepada Tuhan Yesus dan sesampai di Indonesia saya teruskan pekerjaan saya sebagai peramal nasib. Saat itu saya juga mengidap penyakit kencing manis dan tekanan darah tinggi kronis. Dengan keadaan tersebut saya ingin dapat mengetahui lebih jauh hingga dimana kuasa dari Tuhan Yesus.

Saya sudah tidak mau makan obat lagi melainkan saya memanggil putra dan putri saya untuk mendoakan saya. Setelah berdoa saya pergi ke dokter untuk check up. Dokter menanyakan selama satu bulan saya tidak periksa itu telah berobat ke mana? Dokter terheran dengan hasil check up. Saya jawab , bahwa saya tidak berobat ke mana-mana. Dokter itu tidak percaya , tanpa berobat bagaimana mungkin penyakitnya dapat sembuh dan normal mirip itu , baik kencing manis maupun tekanan darah saya sudah normal kembali. Dulu tekanan darah saya untuk turun menjadi 150 saja sulit , tetapi sekarang dapat menjadi 130 - 85. Hal itu semakin membuat saya tahu bahwa ada kuasa yang besar di balik doa . Saya mau tidak mau harus mengakui kebesaran Tuhan Yesus , tetapi saya belum dapat percaya sepenuhnya kepadaNya , masalahnya yakni terletak pada pekerjaan saya sebagai peramal yang dengan begitu mudah dapat menghasilkan uang. Saat itu dalam sehari saja dapat memperoleh hasil 500-600 ribu rupiah padahal tanpa modal.

Jika saya harus percaya kepada Tuhan Yesus , terang pekerjaan saya tersebut harus saya tinggalkan dan saya tidak dapat mencari uang. Posisi saya memang terjepit , sehingga saya memilih untuk tetap menjadi peramal nasib. Dan satu hal yang asing ternyata juga banyak orang Nasrani yang mau diramal nasibnya. Hal itu saya ketahui karena sepulangnya saya dari Korea saya membeli 100 buah Bibel dan setiap pasien yang datang kepada saya , saya berikan sebuah Bibel , di antara :mereka ada yang menyatakan , bahwa dirinya sudah memiliki Bibel , berarti mereka yakni orang Nasrani , mereka percaya kepada Tuhan Yesus. Ketika saya menanyakan kepadanya apakah Tuhan Yesus tidak menolong? Dia menjawab , bahwa dulu Tuhan Yesus menolong , tetapi sekarang tidak. Saya menasehati mereka , bahwa mereka pasti ada sesuatu kesalahan dan saya anjurkan segera kembali sungguh-sungguh datang kepada Tuhan . Saya bersaksi kepadanva bahwa saya yang paling tidak percaya , ternyata Tuhan Yesus masih mau menolong saya. Saat itu ramalan saya semakin terkenal , banyak juga orang-orang Nasrani yang mau tahu , karena ada peramal yang membagikan Alkitab. Mereka menyatakan , bahwa di dunia ini sayalah satu-satunya peramal yang demikian.

6. Sekarang saya bertobat sungguh-sungguh
Untuk mengakhiri kesaksian saya , pada tgl. 01 Pebruari 1988 pukul 01.00 barulah saya percaya kepada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Hari itu saya selesai melihat dua Hong Sui dan yang terakhir di Pondok Indah , suatu tempat yang begitu luas baik tanah dan bangunannya. Ketika tiba di sana , hujan turun dengan lebatnya , sehingga saya kesulitan untuk turun dari mobil. Saya membawa kompas , tetapi dari dalam kendaraan beroda empat jarum penunjuk tidak dapat menunjuk dengan tepat ,sehingga saya terpaksa turun dengan payung untuk melihat tempat tersebut. Sepulangnya dari sana , kira-kira sudah jam 20.00 , setelah makan lalu tidur karena badan terasa sudah kurang enak.

Tengah malam saya terbangun dengan pernafasan yang tidak lancar alias sesak. Sebagai seorang Sinshe saya tahu bahwa ini merupakan gangguan jantung. Rasanya saya sudah tidak tahan , udara yang keluar terasa lebih banyak dari yang saya hirup dan dengan situasi yang demikian , saya sadari dalam waktu 5-10 menit saya akan meninggal dunia. Di ketika yang demikian , saya teringat kuasa doa dan mulailah saya berlutut di atas tempat tidur , berdoa kepada Tuhan Yesus supaya melalukan masa kritis tersebut. sehingga saya dapat melihat hari esok. Setelah "Amin" ternyata karenanya tidak ada ,bahkan pernafasan saya terasa bertambah sesak. Saya mengulangi lagi dengan berlutut dan berdoa kepada Tuhan Yesus dan Amin lagi , ternyata karenanya juga tidak ada. Hati saya menjadi sedemikian sesak dan menurut perhitungan , sisa waktu tinggal kira-kira dua menit lagi. Waktu yang pendek itulah yang akan menentukan saya masih dapat hidup atau harus meninggalkan dunia ini. Dalam keadaan demikian untuk kembali menyembah  berhala pada ketika mirip itu sudah tidak  memungkinkan , karena semua berhala sudah tidak ada lagi , sehingga satu-satunya jalan yakni saya harus kembali berlutut dan berdoa kepada Tuhan Yesus. Situasi sudah sedemikian gawat , saya tidak hanya berdoa supaya disembuhkan , bahkan saya berjanji kalau saya disembuhkan saya mau percaya dan menurut kepada Tuhan Yesus , bersaksi dan melayani Tuhan Yesus , meninggalkan segala profesi lama saya.

Saat itu saya yakin , bahwa Tuhan Yesus hadir di depan saya. Seperti biasanya saya mengakhiri doa dengan kata "Amin" , tetapi heran saya , baru mengucapkan kata "A" , belum hingga "MIN" , pernapasan saya sudah lancar dan sembuh secara sempurna. Rasanya tubuh saya begitu segar mirip menjadi muda kembali dan saya dapat mencicipi sukacita besar yang belum pernah saya alami selama 61 tahun saya hidup di dunia ini. Sejak ketika itulah saya betul-betul percaya kepada Tuhan Yesus. Saya yakni orang yang berpegang teguh kepada kesepakatan , karena itu saya juga menepati kesepakatan saya kepada Tuhan Yesus. Tgl. 01 April 1988 saya mengumumkan , bahwa praktek meramal nasib , serta Hong Sui saya tutup meskipun masih banyak orang yang minta diramal , bahkan yang dari Taiwan , Singapore atau Malaysia. Tuhan mengasihi semua insan , tetapi sayang hanya sedikit yang mau mengasihi Tuhan Yesus. Saya merasa sangat berhutang kepada Tuhan Yesus yang begitu mengasihi saya dan saya ingin dapat membalas kasih-Nya.

Saya himbau Anda , kenalilah Tuhan Yesus Kristus , Percaya dan terimalah Dia dengan bundar hati. Percayalah kepadaNya senantiasa dengan 100% jangan 99% , maka hidup Anda diselamatkan , disembuhkan , diPulihkan di  Dunia maupun di Sorga. Kiranya melalui kesaksian ini , ini dapat berkhasiat bagi Anda dalam menguatkan keyakinan semua saudara seiman. AMIN.
    
Yohanes 3:16 : Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal , supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa , melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yohanes 14:6 : Kata Yesus kepadanya:"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa , kalau tidak melalui Aku".

Ibrani 2: 3-4  : Bagaimanakah kita akan luput , jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu , yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya , kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai sedangkan Tuhan meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan oleh Roh Kudus , yang dibagi-bagikanNya menurut kehendak-Nya.

Ibrani 4:17b  : "Pada hari ini , iika kau mendengar suara-Nya , janganlah keraskan hatimu!"    

Kisah Para Rasul 4:12  : "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia , karena di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada insan yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Yohanes 1:12  : Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Tuhan , yaitu mereka yang parcaya dalam Nama-Nya.


Artikel Terkait

Kesaksian Mantan Peramal dan Ahli Hong Sui Jong Khim Long
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email