Minggu, 23 Juli 2017

Kesaksian mengenai Tsunami Aceh



Cerita ini ialah kisah konkret dan rahasia di balik terjadinya tsunami Aceh dengan kesaksian 400 orang umat Katolik bahwa kisah ini sungguh terjadi...

Bencana Raya Tsunami Aceh 2004 sudah lama berlalu , tapi tak seorangpun yang akan pernah melupakannya. Prahara itu setara dasyatnya dengan Bom Hiroshima dalam catatan sejarah bumi ini. Sampai kapanpun orang tidak akan pernah lupa pada Tsunami Aceh , dan seluruh umat insan , keturunan demi keturunan , akan terus mengenangnya.Orang akan tetap mengingatnya sebagai bencana alam terbesar sepanjang zaman modern.



Tak seorangpun yang akan lupa betapa stasiun-stasiun TV menayangkan video-video mengerikan: mayat-mayat insan bergeletakan tak berarti di jalan-jalan , di trotoar , di lapangan , di selokan-selokan , tergantung di tiang listrik , di atas pohon dan tempat-tempat lain. Para reporter melaporkan eksklusif dengan berdiri di sekitar tumpukan mayat awut-awutan , bagai tumpukan ikan di pasar ikan.

Tapi adakah yang tahu rahasia besar di balik peristiwa dahsyat itu? Sekaranglah saatnya rahasia itu diungkapkan secara luas , semoga menjadi peringatan besar bagi dunia , sama mirip Bahtera Nuh menjadi peringatan akan bengisnya murka Yang Mahakuasa atas insan di jaman itu.

Berikut ini saya salin dari catatan harian saya dari tahun 2005 lalu.

“Tadi pagi saya mendengar cerita yang menggetarkan dari tante saya. Beliau adik perempuan ibu saya , yang baru tiba dari Pekan Baru-Riau beberapa hari lalu ke kota ini , untuk meninjau anaknya yang sekolah disini. Cerita itu terlalu mengguncangkan hingga saya merinding mendengarnya dan memutuskan untuk menulisnya disini. Beliau bercerita ihwal sebuah peristiwa yang luput dari pers , yang menjadi awal dari bencana besar Tsunami Aceh 2004 lalu”

Tanggal 24 Desember 2004 , sebuah jemaat gereja berjumlah kira-kira 400 jiwa di Meulaboh , Aceh Darussalam , sedang kumpul-kumpul di gedung gereja untuk persiapan Natal , tiba-tiba mereka didatangi segerombol besar massa berwajah beringas. Mereka ialah warga kota , tetua-tetua kota , aparatur pemerintah serta polisi syariat. Massa ini dengan marah mengultimatum orang-orang Katolik itu untuk tidak merayakan Natal. Tetapi pendeta dan jemaat gereja itu mencoba membela diri , kurang lebih berkata:

“Mengapa Pak? Kami kan hanya merayakan hari besar agama kami. Kami tidak berbuat rusuh atau kejahatan kok. Acara besok untuk memuji dan menyembah Tuhan kok , Pak. Yakinlah , kami tidak akan mengganggu siapapun.”

Tetapi massa itu tidak menggubris dan kurang lebih berkata:

Sekali tidak boleh , ya tidak boleh! Ini negeri Islam! Kalian orang-orang kafir tidak boleh mengotori kota kami ini! Dengar , kalau kami membunuh kalian , tidak satupun yang akan membela kalian , kalian tahu itu!?

Tetapi orang-orang Katolik itu tetap berusaha membujuk-bujuk massa itu. Lalu massa yang ganas itu memutuskan begini: “Kalian tidak boleh merayakan Natal di dalam kota. Kalau kalian merayakannya disini , kalian akan tahu sendiri akibatnya! Tapi kalau kalian tetap mau merayakan Natal , kalian kami ijinkan merayakannya di hutan di gunung sana!!”

Setelah mengultimatum demikian , massa itupun pergi. Lalu pendeta dan jemaat gereja itu berunding , menimbang-nimbang apakah sebaiknya membatalkan Natal saja , ataukah pergi ke hutan dan bernatal disana. Akhirnya mereka memilih pilihan kedua. Lalu berangkatlah mereka ke hutan , di kawasan pegunungan. Di suatu tempat , mereka mulia membersihkan rumput dan belukar , mengikatkan terpal-terpal plastik ke pohon-pohon sebagai atap peneduh , lalu mulai menggelar tikar. Besoknya , 25 Desember 2004 , jemaat gereja itu berbondong-bondong ke hutan untuk merayakan Natal.

Perayaan Natal yang sungguh memilukan sekali. Mereka menangis meraung-raung kepada Tuhan , meminta pembelaanNya. Sebagian besar mereka memutuskan menginap di hutan malam itu.

Lalu pagi-pagi buta sekali , ketika hari masih gelap , istri si pendeta terbangun dari tidur. Ia bermimpi aneh , membangunkan suaminya dan yang lain. Dalam mimpinya itu TUHAN YESUS datang kepadanya , menghiburnya dengan berkata:

“Kuatkanlah hatimu , hai anakKu. Jangan engkau menangis lagi. Bukan kalian yang diusir bangsa itu , tetapi Aku! Setiap bangsa yang mengusir Aku dan namaKu dari negeri mereka , tidak akan luput dari murkaKu yang menyala-nyala. Bangunlah dan pergilah ke kota , bawa semua saudaramu yang tertinggal disana ke tempat ini sekarang juga , karena Aku akan memukul negeri ini dengan tanganKu!”

Lalu mereka membahas sejenak mimpi itu. Sebagian orang menganggap itu mimpi biasa , menenangkan si ibu pendeta dengan berkata kira-kira begini: “Sudahlah Ibu , jangan bersedih lagi. Tentulah mimpi itu muncul karena ibu terlalu sedih”. Tetapi sebagian lagi percaya atau agak percaya bahwa mimpi itu memang betul-betul pesan Tuhan. Akhirnya mereka memutuskan mengerjakan pesan mirip dalam mimpi itu. Beberapa orang ditugaskan ke kota pagi buta itu juga untuk memanggil keluarga-keluarga jemaat yang tak ikut bernatal ke hutan.

Ketika pagi hari , sekitar pukul 7 s/d 8 pagi mereka semua telah berada kembali di pegunungan , mereka dikejutkan goncangan gempa yang dasyat sekali. Tak lama kemudian , peristiwa Tsunami Besar itupun terjadi.

Sekarang , pendeta gereja yang selamat itu telah pergi kemana-mana , mempersaksikan kisah luar biasa itu ke gereja-gereja di seluruh Indonesia , termasuk ke gereja dimana tante saya beribadah , di Pekan Baru.

Saya tidak tahu kebenaran cerita tante saya itu , alasannya ialah dialah orang satu-satunya yang pernah bercerita begitu pada saya.Itulah sebabnya saya tulis dulu di buku harian ini supaya saya tidak lupa dan supaya bila kelak saya telah mendengar cerita yang sama dari orang lain , barulah saya akan percaya dan akan saya ceritakan kepada sebanyak-banyaknya orang”.

Saudara dalam Yesus ,

Beberapa waktu lalu , saya teringat pada catatan itu lalu terpikir untuk surfing di internet ini , apakah ada orang lain yang mendengar kesaksian yang sama. kalau ada , berarti tante saya itu tidak membual pada saya , dan berarti peristiwa itu benar terjadi.

Lalu apa yang saya temukan? Saya BENAR-BENAR menemukannya setelah dengan susah payah membuka-buka banyak situs. Salah satunya saya temukan di pedalaman salib.net.

Itulah sebabnya catatan harian itu saya publikasikan di blog ini untuk saudara publikasikan lebih luas lagi ke seluruh dunia. Biarlah seluruh dunia tahu bahwa Tuhan kita Yesus Kristus ialah satu-satunya Tuhan dan Ia sungguh-sungguh HIDUP!
Haleluyah!!


Untuk Umat Muslim yang Sedang Membaca Tulisan Ini:
Mungkin di dalam benak sodara akan terngiang-ngiang mirip ini bahwa “Isa itu bukan Tuhan” sehingga sodara tidak akan percaya dengan kesaksian ini. Namun izinkan saya memberitahu beberapa hal kepada sodara bahwa Isa itu ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله”

(Ali Imran 3:39 "Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria , sedang ia tengah berdiri melaksanakan shalat di mihrab (katanya): 'Sesungguhnya , Yang Mahakuasa menggembirakan kau dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya , yang membenarkan Kalimat dari Allah , menjadi ikutan , menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang shaleh'.")
Arab: فَنَادَتْهُ الْمَلائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
Transliterasi: Fanaadathul malaa-ikatu wahuwa qaa-imun yushallii fiil mihraabi annallaha yubasy-syiruka biyahya mushaddiqan bikalimatin minallahi wasai-yidan wahashuuran wanabii-yan minash-shaalihiin(a)

(Ali Imran 3:45 "(Ingatlah) , ketika Malaikat berkata: 'Hai Maryam , sesungguhnya Yang Mahakuasa menggembirakan kau dengan Kalimat dari-Nya , namanya Al-Masih 'Isa putera Maryam , seorang terkemuka di dunia dan di darul baka dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) ,")
Arab: إِذْ قَالَتِ الْمَلائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
Transliterasi: Idz qaalatil malaa-ikatu yaa maryamu innallaha yubasy-syiruki bikalimatin minhuusmuhul masiihu 'iisaabnu maryama wajiihan fiiddunyaa wal-aakhirati waminal muqarrabiin(a)

“Isa adalah Kalimat Allah dan Roh-Nya”
Arab: عِيسَى كَلِمَةِ اللَّهِ وَرُوحِهِ
Transliterasi: Isa kalimatullahi waruuhi
(Hadits Sahih Muslim 1:380)


Makara coba silahkan sodara baca baik-baik , apakah ada di dalam Al-Quran maupun Hadits , seorang insan atau nabi yang digelari dengan gelar “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله”? Tidak ada! Tidak ada satu pun insan atau nabi mana pun yang digelari dengan gelar “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” atau “Kalimat” yang berasal dari Yang Mahakuasa sendiri.

“Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” itu berarti Isa itu berasal dari Yang Mahakuasa itu sendiri. Isa itu satu Zat dengan Allah. Isa tidak diciptakan , karena Isa itu keluar dari Yang Mahakuasa sendiri dan satu Zat dengan Yang Mahakuasa itu sendiri. Itulah sebabnya Isa itu disebut sebagai “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله”. Dia tidak diciptakan , itu artinya Isa ialah baka dan bukan ciptaan. Dia juga bukan manusia. Kenapa? Karena Dia ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله”. Itu sebabnya Dia bukan insan , tetapi benar-benar “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله”.

Imam Al-Ghazali , salah satu tokoh Muslim yang terkenal , menulis mirip ini mengenai “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” :

“Bahawasanya Yang Mahakuasa SWT itu Berkata-kata , menyuruh , menegah , menjanjikan balasan kebaikan dan balasan kejahatan. Dia Berkata-kata dengan Kalam-Nya yang Qadim lagi Azali dan Dia sentiasa Berkata-kata dan selama-lamanya berkata-kata dengan Kalam-Nya yang Qadim. Sesungguhnya Kalam Yang Mahakuasa SWT itu tidak menyamai kalam segala makhluk kerana Kalam Yang Mahakuasa SWT itu tiada berhuruf , tiada bersuara dan tidak berkafiat walau dengan apa jua cara sekalipun.”
Arab: الكــــلام :وأنه تعالى آمر ناه متوعد بكلام أزلي قديم قائم بذاته لا يشبه كلام الخلق فليس بصوت يحدث من انسلال هواء او اصطكاك أجرام ولا بحرف ينقطع باطباق شفة أو تحريك لسان
Transliterasi: alklam :w'annah taealaa amir nahi maweid biklam 'azli qadim qayim badhatih la yushbih kalam alkhalq falays bisawt yahduth min ainsilal hawa' 'aw aistikak 'ajram wala biharf yanqatie biaitbaq shift 'aw tahrik lisan
(Imam Al-Ghazali , Ihya Ulumuddin , Al-Kalam)


Makara menurut Imam Al-Ghazali , “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” itu ialah sesuatu yang istimewa di mana Yang Mahakuasa SWT berkata-kata melalui “Kalimat-Nya yang Qadim (Kekal)” tersebut. Artinya apa? Artinya “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” itu ialah sesuatu yang baka , tidak diciptakan dan bukan ciptaan.

Lantas kalau begitu , mengapa justru malah Isa yang diberikan gelar yang sangat luar biasa tersebut , yaitu gelar “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله”? Hal itu karena memang Isa ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” tersebut. Dia baka dan tidak diciptakan. Justru malah Dia yang menciptakan. Mengapa? Karena Dia ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” dan Yang Mahakuasa SWT menciptakan dunia dengan “Kalimat-Nya”. Itu artinya kalau Isa ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” , maka Isa lah yang disebut sebagai instrumen Yang Mahakuasa SWT dalam menciptakan dunia dan segala isinya. Artinya Isa ialah pencipta itu sendiri karena satu Zat dan Hakekat dengan Yang Mahakuasa SWT itu sendiri.

Nah , kami pengikut Isa Almasih (Kristen) itu menyembah Isa sebagai “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” sebagaimana yang tertuang di dalam Bibel Yohanes (Injil Yahya)

(Yahya 1:1 [TERJEMAHAN BEBAS] Pada mulanya ialah Kalimat , Kalimat itu bersama-sama dengan Yang Mahakuasa SWT , dan Kalimat itu ialah Allah
1:2 Dia (Sang Kalimat) bersama-sama dengan Yang Mahakuasa SWT pada mulanya
1:3 Segala sesuatu ada di dalam-Nya (Sang Kalimat) dan tanpa Dia (Sang Kalimat) , tidak ada sesuatu yang dijadikan dari yang telah ada.
Arab: فِي الْبَدْءِ كَانَ الْكَلِمَةُ، وَالْكَلِمَةُ كَانَ عِنْدَ اللهِ، وَكَانَ الْكَلِمَةُ اللهَ.
هذَا كَانَ فِي الْبَدْءِ عِنْدَ اللهِ.
كُلُّ شَيْءٍ بِهِ كَانَ، وَبِغَيْرِهِ لَمْ يَكُنْ شَيْءٌ مِمَّا كَانَ.
Transliterasi: Fi lbadi kaana lkalimatu waalkalimati kaana inda llahi , wa kaana lkalimatu llahu
hadha kaana fi lbadi inda llahi
kullu sayi bihi kaana wabigayrihi lam yakun sayun mimma kaana


Makara sudah terang , kami orang-orang Katolik (pengikut Isa Almasih) menyembah Yang Mahakuasa SWT (Bapa yang Mahakuasa) , dan juga “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” , yaitu Isa Almasih yang merupakan satu Zat dan Hakekat dengan Yang Mahakuasa SWT dan juga Ruhul Kudus yang notabenenya ialah Roh Yang Mahakuasa SWT. Inilah yang disebut dengan Tritunggal dalam keyakinan umat Kristen.

Makara apa hubungannya dengan kesaksian di atas? Hubungannya terang sangat nyata. Jika Isa ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” yang begitu berkuasa , maka sangat mudah sekali bagi Isa Almasih untuk menghukum bagi mereka yang menindas umat-Nya. Dia ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” yang berkuasa yang menciptakan langit dan bumi. Bukankah terlalu mudah bagi Isa Almasih untuk menghukum mereka yang tidak senang dengan Dia dengan aneka macam macam bencana , tsunami , gempa , dll? Tepat sekali. Itulah sebabnya , gempa Aceh Singkil itu bukan kebetulan dan tsunami Aceh 2004 itu yang terjadi pada ketika Natal itu juga bukan kebetulan. Siapakah yang berani menantang “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” dan tetap hidup?

Makara mengapa kita masih mengeraskan hati kita untuk mempercayai dan beriman kepada Isa Almasih? Bukankah dalam keyakinan Muslim sendiri , Isa-lah yang terkemuka di bumi dan di darul baka dan Dia jugalah yang akan datang pada hari Kiamat? Mengapa Isa mampu hingga yang terkemuka di bumi dan di darul baka dan Dia juga yang justru datang pada hari Kiamat? Karena Dia ialah “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” yang berkuasa. Itu sebabnya Dia dijuluki sebagai yang terkemuka di bumi dan di darul baka dan juga Hakim yang Adil pada hari Kiamat.

Makara kalau kita terus menerus mau melawan Isa , Sang Kalimat Yang Mahakuasa , apa kita tidak takut pada Dia ketika Dia datang nanti dan menghakimi kita? Makara apakah sodara masih ragu untuk beriman kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat sodara?

Siapakah yang berani menantang “Kalimat Yang Mahakuasa كلمة الله” dan tetap hidup?

Salam Kasih. Tuhan Yesus/ Isa Almasih memberkati

Artikel Terkait

Kesaksian mengenai Tsunami Aceh
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email