Kamis, 20 Juli 2017

Kesaksian Nita Pelamonia Disembuhkan dari Penyakitnya: Penyakit Karena Tidak Mau Mengampuni Orang Lain

Kesaksian Nita Pelamonia Disembuhkan dari Penyakitnya: Penyakit Karena Tidak Mau Mengampuni Orang Lain
Tidak Mau Mengampuni height=

Awalnya mengalami sakit kulit , gatal-gatal akhir terkelupasnya kulit di sekujur tubuhnya.Dimulai dari 2 titik mirip bintil merah pada sisi perut bagian kiri dan kanan. Lalu bergerak terus dari hari ke hari ke atas dan ke bawah sehingga seluruh tubuh saya penuh dengan penyakit kulit mirip eksim yang gatal sekali dan menebal di kulit. Setelah 2 bulan berjalan saya diserang oleh satu penyakit yang saya tidak tahu itu apa tetapi saya mendadak mengalami dehidrasi (kehilangan cairan) dan buang air besar secara mendadak sekaligus. Saya diantar oleh suami saya ke dokter alasannya perasaan saya sudah tidak enak dirumah.

Akhirnya pada waktu hingga di rumah sakit , saya pingsan dan cairan itu keluar sekaligus. Untung dokter mampu mengatasi hal itu dengan menunjukkan infus secepatnya sehingga saya terselamatkan. Selama 1 ahad saya dirawat di rumah sakit tetapi tidak dapat ditemukan penyakitnya apa. Setelah itu saya pulang ke rumah. Waktu tiba di rumah saya melaksanakan acara mirip biasa. Kira-kira 5 hari kemudian saya mencicipi sakit ditusuk-tusuk dari luar mirip orang ditusuk oleh pisau lalu dicabut lagi. Tidak tertahankan sakitnya. Ketika saya dirawat , biasanya saya mampu diinfus tetapi saya tidak mampu diinfus lagi alasannya nadi vena yang biasa dipakai untuk menusukkan jarum infus itu pecah walaupun pakai jarum untuk bayi. Urine saya warnanya coklat mirip coca cola dan feses saya putih mirip kapas .

Pengecekan oleh dokter pada air seni dan muntahannya tidak menunjukkan hasil. Diagnosa dokter gagal untuk memastikan apa penyakitnya . Saat itu suami nyonya Nita memanggil hamba Allah untuk mendoakan isterinya. Hamba Allah itu menanyakan kepada saya , apakah saya pernah menyakiti dan membenci seseorang dan tidak mampu mengampuninya ?

Lalu saya mulai berpikir apakah urusannya dengan penyakit saya , tetapi ketika dijelaskan bahwa Allah akan mengampuni kau kalau kau mengampuni orang yang telah menyakiti hati kamu. Saat itu saya teringat bahwa saya benci kepada ayah saya sendiri. Lalu hamba Allah itu bertanya kepada saya , “Maukah kau sembuh , kau harus mengampuni ayahmu.” Itulah syarat untuk saya sembuh. Saya didoakan dan saya melihat bagaimana Allah bekerja. Jam 09.00 malam saya mencicipi serangan yang luar biasa. Saatnya mungkin saya harus pergi meninggalkan dunia ini alasannya tamat hidup datang dari ujung kaki simetris ke arah tangan berjalan bersama-sama mirip tidak mempunyai rasa , tubuh saya mati dari ujung kaki dan terus merambat keperut hingga kelambung nafas hanyai hingga di dada dan leher.

Rasanya Allah saya tidak kuat lagi. Jika saya mau diambil Allah tolong saya , tetapi kalau saya masih diberi kesmpatan untuk hidup , pakai saya. Allah tolong saya , tolong saya. Pada ketika itu dalam keadaan yang mirip itu dimana pikiran saya masih utuh tetapi badan saya tidak dapat bergerak sama sekali dan tidak merasa mempunyai badan , tiba-tiba ada sinar yang terang benderang turun persis di sekujur tubuh saya. Terangnya bukan main pada ketika yang bersamaan saya melihat orang-orang di sekeliling saya mirip xtrim. Bisa dibayangkan begitu takutnya saya waktu itu , saya pikir itulah ketika tamat hidup saya sambil berteriak Allah tolong saya , tolong saya.

Esok harinya nyonya Nita diperiksa dokter dan alhasil sungguh luar biasa. Penyakit tersebut hilang menurut pengecekan dokter. Tubuh saya , kulit saya yang sebelumnya merah padam dan berair jadi kering dan menjadi kulit yang terkelupas dan perut saya yang besar itu menjadi kempes dan rasanya yang tidak karuan dan sakit sekali itu hilang sirna. Saya bangun benar-benar sehat.

Kuasa mujizat Yesus sungguh menyembuhkan segala penyakit nyonya Nita dan ketika ini nyonya Nita aktif bersama suaminya membuat jadwal acara keluarga di televisi.

Semuanya yang saya alami ini tentunya alasannya Allah Yesus Kristus. Allah kita.

(2 Tawarikh 20:9 [LAI TB] Bila sesuatu malapetaka menimpa kami , yaitu pedang , penghukuman , penyakit sampar atau kelaparan , kami akan berdiri di muka rumah ini , di hadapan-Mu , alasannya nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami , hingga Engkau mendengar dan menyelamatkan kami.)

Sumber: http://www.kisahnyatakristen.com/2012/08/20/saatku-takut-tuhanku-sanggup-2/

Artikel Terkait

Kesaksian Nita Pelamonia Disembuhkan dari Penyakitnya: Penyakit Karena Tidak Mau Mengampuni Orang Lain
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email